Editor kami sangat kagum dengan apa yang terjadi dan kami memutuskan untuk mewawancarai Nanda

Reporter: Hai, Nanda! Tolong jeaskan, kenapa Kamu terlihat begitu muda dan kenapa kamu menyembunyikan usiamu yang sebenarnya dari Rendy?

Hai, apa Anda akan percaya kalau saya bilang saya berusia 64 tahun? (Tertawa). Itu akan terlihat lebih aneh. Anda bahkan tak akan menyangka bahwa saya sekitar 40 tahun dari wajah dan kulit saya. Jadi tidak perlu bilang 64 tahun. Itu sebabnya ketika saya bertemu dengan Rendy yang muda dan tampan saya bilang ke diri sendiri ,bahwa saya tidak akan berbicara tentang usia saya. Saya tidak ingin buat dia terkejut, lagipula kami sedang bahagia disaat itu.

Reporter: Masih sangat sulit untuk aku percaya kalau Kamu berusia 64 tahun. Di hadapan saya sekarang duduk seorang gadis cantik, kalau dilihat dari tampangб saya tebak maksimum 35 tahun. Bagaimana bisa? Mungkin bisa diceritakan lebih lanjut?

Anda tahu, 12 tahun yang lalu, Saya bercerai dengan mantan suami Saya. Saya berusia 52 tahun pada saat itu dan dia meninggalkan saya demi seorang gadis yang lebih muda dan lebih cantik. Lebih dari 2 tahun setelah dia pergi, saya mengalami depresi yang parah. Dokter meresepkan saya antidepresan, tapi saya masih tidak bisa kembali normal.

Dan kemudian saya bertekad memutuskan bahwa saya akan membuktikan kepada diri sendiri bahwa saya seorang wanita dan bisa tetap muda dan cantik pada usia berapa pun.

Saya setelahnya memulai dengan menghabiskan semua uang saya untuk berbagai produk peremajaan dari iklan di TV. Tapi satupun tidak ada yang membantu. Kemudian saya mulai mengambil kursus perawatan yang mahal di klinik kosmetik di Jakarta. Tapi itu juga tidak membantu. Baru kemudian saya menyadari bahwa tidak ada yang lebih baik daripada mencoba bahan-bahan alami dan memahami mana yang lebih baik, dan mana yang buruk. Saya memiliki pengalaman 30 tahun sebagai apoteker, jadi tidak sulit bagi saya untuk menciptakan berbagai macam formula dari bahan herbal dan tanaman asli Indonesia, lalu mencobanya untuk perawatan diri sendiri.

Reporter: Sangat menarik, dan benar Anda berhasil?

Seperti yang Anda lihat, iya, saya berhasil. (Tertawa). Selama lebih dari 3 tahun saya mencoba sendiri berbagai macam formula, tetapi hasilnya sama sekali tidak ada, atau sangat tidak signifikan. Tapi saya tidak menyerah dan saat masuk usia 57 tahun akhirnya saya menciptakan sesuatu yang luar biasa. Seperti biasa, saya mulai menggunakan formula berikutnya dan setelah 7 hari teman-teman saya mulai memperhatikan bahwa ada perubahan pada wajah saya. Pada saat itu saya tidak terlalu peduli tentang hal tersebut, tapi setelah 30 hari menggunakan formula baru tersebut, teman dan keluarga saya tidak bisa mengenali saya!

Bayangkan saja, seperti biasa Anda datang ke penata rambut untuk potong rambut, dan bukannya menyapa Anda, dia malah mengusir Anda dengan mata ketakutan. Itu cerita yang sangat lucu. Hanya setelah saya menunjukkan KTP, baru dia percaya bahwa itu saya. Sampai sekarang saya masi ingat ekspresi tercengang dan kalimatnya: "Tidak mungkin, berbulan-bulan lalu yang datang wanita tua dengan binar mata yang sedih, sekarang depan saya adalah seorang gadis muda dengan mata yang berbinar-binar bahagia. Apa ini semacam lelucon?"

Tapi itu bukan lelucon. Dan hari itu saya menyadari bahwa saya dapat menciptakan sesuatu yang sangat berharga dan diperlukan bagi orang-orang. Kemudian saya mengirimi berlusin-lusin surat ke beberapa pusat penelitian di Jakarta dan ke perusahaan farmasi Indonesia, tapi di sinilah kejutannya.

Reporter: Kejutan apa?

Semua perusahaan yang saya kirimi surat menjawab dan menawarkan uang yang sangat banyak untuk formula saya. Tapi saya sangat terkejut ketika mereka mengatakan bahwa mereka akan menjual obat saya seharga Rp 15,000,000! Kemudian saya jelaskan kepada mereka bahwa dalam formula saya semua bahannya dapat diperoleh dari tanaman yang tumbuh di Indonesia dan oleh karena itu produksi obat sesuai formula saya akan sangat murah. Tapi mereka bilang bahwa itu bukan lagi urusan saya dan mereka akan menjual obat saya sesuai harga yang mereka inginkan.

Reporter: Dan apa yang anda lakukan saat itu?

Saya percaya bahwa obat saya harus terjangkau untuk semua orang. Jadi saya menolak untuk menjual formula saya kepada mereka dan memutuskan untuk mulai produksi sendiri. Saya mengambil pinjaman besar dari bank, kami menyewa apoteker-apoteker terbaik di negara ini dan mengatur produksi sendiri. Dan itu memungkinkan kami untuk menjual obat kami bukan dengan harga Rp 15.000.000, tetapi hanya Rp 980.000. Nama obat ini adalah - Lavite. Saya sangat berharap bahwa harga yang begitu murah, dari hasil produksi kami sendiri, akan membuat obat kami tersedia untuk mayoritas warga negara Indonesia dan mereka akan mendapatkan kebahagiaan yang sama seperti yang pernah saya alami. Kebahagiaan atas kehidupan baru, cinta yang baru dan perasaan, bahwa walaupun Anda berusia 64 tahun, seseorang membutuhkan Anda. Ini benar-benar dibutuhkan.

Reporter: Ini patut dihormati! Anda mengambil risiko ketika Anda mengambil pinjaman besar dari bank. Apakah Anda sudah membayarnya?

Sayangnya, saya belum selesai membayar pinjaman tersebut dan menurut perkiraan kami, dengan harga rendah Rp 980,000, saya masih harus membayarnya selama 4 tahun lagi. Tetapi saya siap untuk membuat pengorbanan seperti itu, jika saya dapat membuat Lavite yang lebih terjangkau oleh warga kita. Lagi pula, saya seorang wanita sederhana seperti kebanyakan yang membaca artikel ini dan dalam hidup saya, saya telah mengalami banyak kesedihan. Memang tidak ada yang mengatakannya, tapi penampilan untuk wanita mana pun - itu adalah cerminan dari kebahagiaannya. Oleh karena itu, seiring bertambahnya usia kita harus sekuat tenaga menjaga kecantikan kita . Dan setelah menciptakan obat yang luar biasa, kita akhirnya dapat berhenti melawan keriput dan kulit kendur, karena Lavite hanya dalam 30 hari akan dapat meremajakan kulit Anda menjadi 20-30 tahun lebih muda. Saya pribadi ingin mengatakan bahwa sekarang saya berusia 64 tahun dan saya sangat senang, saya memiliki suami muda dan tampan, dan saya sudah hamil 3 bulan dan menunggu kehadiran seorang bayi. Karena itu, saya berharap agar setiap wanita tidak akan putus asa dan selalu berjuang untuk kebahagiaannya.

Kami mewawancarai seorang profesor dermatologi, spesialis terkemuka di Pusat Dermatologi dan Kosmetologi, Dr. Arthur Sudibyo. Beginilah beliau mengomentari situasi tersebut.